🥃 Amalan Tuan Guru Sekumpul

Banyakpula silsilah sanad, ilmu dan amal yang beliau terima. Salah satu cabang ilmu yang menonjol yang dikuasai oleh Guru Bangil adalah ilmu tasawuf. juga merupakan salah seorang guru tasawuf dari ‘Alimul ‘Allamah Tuan Guru H. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.[16] Guru Bangil Tuan Guru H. Anang Sya’rani Arif dikenal TuanGuru Ahmad Fansyuri Rahman atau di kenal dengan nama Guru Fansyuri (18 Desember tahun 1975) adalah salah seorang ulama dan tokoh masyarakat di Kota Banjarmasin. Tuan Guru Fansyuri merupakan putra dari pasangan Bapak Bahrani dengan Ibu Dewi. malam Jum’at menggunakan kitab Risâlah Amal Ma’rifah, 4) Manarap Tengah malam Kamis Amalanini bersumber dari kyai Ma'shum Ahmad Lasem, amalan ini bertujuan untuk mengembalikan barang kita yang hilang. kabar gembira bagi para pecinta Tuan guru Syarwani Abdan, setelah masa pandemi covid yang membuat Haul Guru Syarwani atau y Doa 1 Muharram awal tahun baru Islam. MARTAPURA- Salah satu pesan Tuan Guru Sekumpul adalah tentang karamah, yakni agar kita jangan sampai tertipu dengan segala keanehan dan keunikan. Karena bagaimanapun juga karamah adalah anugrah, murni pemberian, bukan suatu keahlian atau skill. Karena itu jangan pernah Inilahbeberapa Amalan dan Wirid yang langsung dari Abah Guru Di Sekumpul. Istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari-Muslim yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas RA sebagai berikut. اللهم أنت السلام ومنك السلام تباركت يا ذاالـجلال والإكرام. 1708 likes 26 talking sholawatan sebelum sholat magrib dr guru. Adapun kisah menarik dari Tuan Guru Sekumpul yang yang pernah memberi segelas air kepada Nabi Khidir di Kalimantan Selatan. Simak KetikaGuru pindah, istilah Sekumpul mulai dikenal orang. Perubahan nama juga menjadi awal dari pergantian sapaan akrab ulama kelahiran 11 Februari 1942/27 Muharram 1361 H ini. Di tempat lama, panggilan sang kiai cenderung beragam. Ada yang menyapa Guru Zaini, Guru Izai, hingga Guru Keraton. GuruZuhdi sendiri memiliki hubungan dengan Guru Sekumpul, karena ayahnya, Tuan Guru Muhammad adalah sahabat karib Guru Sekumpul. Guru Muhammad adalah pimpinan Pesantren Alfalah, menggantikan KH. Muhammd Tsani yang wafat tahun 1986. Karena kedekatan Guru Muhammad ini, maka Guru Sekumpul memberikan pengajian kitab di SaatSaat Kelahiran Abah Guru Sekumpul Bertepatan kedatangan tentara Jepang Tahun 1942 ke Martapura . Fitnah sungguh merajalela, keluarga, Abdul Ghani mengungsikan keluarganya mencari tempat yang paling aman, agar istrinya dapat melahirkan dengan selamat. Setibanya di hadapan Tuan Guru H. Adu, bayi tersebut dipeluk dan ditiupi beliau dengan uLMERw. Mengenang Tuan Guru Sekumpul, Ulama Kharismatik Kalimantan Hari ini adalah khaul dari Tuan Guru Sekumpul. Ribuan orang akan datang ke makamnya yang terletak di Martapura, Kalimantan rencananya Presiden Joko Widodo akan menghadiri khaul tersebut. Acara khaul pada tahun ini merupakan yang ke tiga belas kharismatik yang satu ini julukannya sangat banyak. Masyarakat utamanya wilayah Kalimantan kerap memanggilnya dengan Tuan Guru Sekumpul, Tuan Guru Ijai, Abah Guru hingga Tuan Guru. Adalah KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani, ulama masyhur dari Banjar, Kalimantan Selatan yang pada saat pengajiannya di datangi ribuan sebuah riwayat yang mengatakan bahwa sewaktu kecil tuan Guru Sekumpul sering menunggu Syaikh Zainal Ilmi yang ingin ke Banjarmasin. Kepergiannya semata-mata hanya mata untuk bersalaman dan mencium tangannya. Syikh Zainal Ilmi adalah salah ulama kharismatik di Kalimantan. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-dilahirkan pada malam 11 Februari 1942 27 Muharram 1361 Hijriyah di desa Dalam Pagar, Martapura Timur, Kabupaten kecilnya Qusyairi. Lahir sebagai anak pertama dari pasangan suami-istri Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia. Guru Sekumpul sewaktu kecil sangat dekat dengan ayah dan neneknya yang bernama Salbiyah. Keduanya menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al-Qur’ kecil memang sudah terlihat kecerdasannya. Pada usia muda telah mampu menghafal al usia 9 tahun sudah hapal tafsir Jalalain. Menginjak usia kurang lebih 10 tahun sudah terlihat diberi kelebihan-kelebihan khusus tentang ilmu secara formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Kemudian melanjutkan pendidikan Tsnawiyahnya di MTs Darussalam pada usia 13 tahun. Selain sekolah formal juga menempuh pendidikan di beberapa tempat pengajian. Diantaranya pernah berguru dengan Syaikh Seman Mulia, Syaikh Salman Jalil, Syaikh Nashrun Thahir dan KH. Aini Kandangan. Adapun tiga yang terakhir merupakan gurunya yang secara khusus untuk pendalaman Ilmu Seman Mulia yang juga pamannya mempunyai arti khusus bagi Kh Abdul Ghani. Ditangan pamannya inilah dididik secara intensif. Syikh Seman sering mengajak dan mengantarkannya mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya keilmuan baik di daerah Kalimantan Selatan maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak mengantarkan Guru Sekumpul kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli itu, di antara guru-guru Guru Sekumpul lagi selanjutnya Syekh Syarwani Abdan Bangil, al-Alim al-Allamah al-Syaikh al-Sayyid Muhammad Amin Kutbi. Kedua tokoh ini biasa disebut guru khususnya dalam ilmu tasawuf. nama gurunya antara lain Kyai Falak Bogor, Syaikh Yasin bin Isa Padang Makkah, Syaikh Hasan Masyath, Syaikh Ismail al-Yamani, Syaikh Abdul Kadir al-BarAdapun karya tulisnya antara lain Risalah Mubaraqah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani. Kemudian Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah dan Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy. Ulama ini meninggal di Martapura, 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun Tidak lama lagi seluruh umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadan 1442 hijriah. Nah, semasa hidup, tokoh ulama kharismatik yang sangat berpengaruh di Kalimantan Selatan, Syekh Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau biasa disebut Abah Guru Sekumpul berpesan, bacalah beberapa amalan saat memasuki bulan suci Ramadan. Abah Guru Sekumpul, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani maupun Tuan Guru Bangil, Syekh Syarwani Abdan pernah berkata,”Siapa saja yang membaca Surah Al-Fath Innaa Fatahnaa dari ayat pertama sampai habis sebanyak 3x di awal malam bulan Ramadan 1 Ramadhan, insya Allah dipeliharakan Allah ta’ala dari bala musibah selama 1 Tahun di tahun itu dan Allah meluaskan rezkinya serta Allah berikan ketenangan dalam hidup”. Demikian dikutip dari Abah Guru Zaini Sekumpul juga berkata, “Lamun nyawa nang’ae bulan puasa itu supaya kada marasa kahausan, imbah sahur ambil banyu putih sacangkir lalu baca surah al-Kautsar 7x, tiupkan ka banyu putih tadi lalu minum banyunya bagiakan lawan kulawarga atau lawan anak bini, fadhilatnya insya Allah kada marasa haus mulai sahur sampai handak babuka, karna minum banyu tadi sama lawan minum talaga Kautsar kada marasa haus. Unda dipadahi Guru Bangil nang kaitu jua guru bangil manggawi.” “Kalau kamu ingin pada bulan puasa tidak merasa kehausan, setelah sahur ambil secangkir air putih lalu baca surah al-Kautsar 7x, kemudian tiupkan ke air tersebut. Minum air tersebut dan bagikan kepada keluarga anak, istri. Fadhilahnya insya Allah tidak merasa haus mulai sahur sampai hendak berbuka karena minum air tersebut sama dengan minum telaga Kautsar. Saya diajari Guru Bangil, dan Beliau pun mengamalkannya”. Dalam kitab Imdad ditulis bahwa salah satu doa Abah Guru Sekumpul sehabis sholat witir adalah membaca laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim. Fadhilahnya, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebuah hadits, “Barangsiapa mengucapkan “laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin” sebanyak tiga kali, ia seperti orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Maksudnya, barangsiapa mengucapkan kalimat tersebut pada malam yang diduganya Lailatul Qadar padahal malam itu bukan Lailatul Qadar dan ia melakukan amal solih pada malam itu maka nilai amalnya sama seperti bila dilakukan pada Lailatul Qadar. لا إله إﻻ الله الحليم الكريم سبحان رب السموات السبع و رب العرش العظيم والحمد لله رب العالمين Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin. Artinya Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Tuhan tujuh lapis langit dan Tuhan Arsy yang agung. Mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya, berkat Rasulullah, berkat Auliya Allah, Guru-guru kita dan orang-orang sholeh mudah-mudahan dosa-dosa kita diampuni Allah. Dikabulkan segala hajat, dipanjangkan umur, dimurahkan rezeki yang barokah, mati husnul khotimah masuk surga bighoiri hisab. ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ - Abah Guru Sekumpul atau nama aslinya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan. Ia lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar. Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, sedangkan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari. Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. Baca juga Kyai Tapa, Adik Sultan Banten yang Memberontak terhadap VOCPendidikan Ketika kecil, Abah Guru Sekumpul selalu dekat dengan ayah dan neneknya, yang selalu menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al Quran. Semenjak kecil ia sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Selain nenek dan ayahnya, Abah Guru Sekumpul juga mendapat didikan dari pamannya, Syekh Seman Mulia. Pamannya mendidik baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Guru Seman pula yang mengajak Abah Guru Sekumpul mendatangi tokoh Islam terkenal di bidangnya baik di Kalimantan Selatan maupun di Jawa. Salah satu contohnya, Guru Seman mengajak Abah Guru Sekumpul belajar kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani, yang terkenal dalam bidang hadis dan tafsir.

amalan tuan guru sekumpul